Exit BTC 2025, lalu duitnya di taro mana?

Kita tentu sudah melihat bahwa di fase-fase sebelumnya menjadi prediksi di siklus kali ini.

Dan hati hati jebakan bandar dan media mainstream.

Untuk yang pengen tahu "Proyeksi Puncak BTC 2025"

silahkan cek di link ini -> https://trakteer.id/annasahmad/showcase




Sekarang setelah assetnya balik ke fiat, kita simpan dimana?


Ini beberapa alternatif yang sekilas ada di pikiran :

1. Reksadana Pasar Uang

Ini mungkin alternatif paling simple, karena liquid dan memiliki return lebih baik daripada deposito atau tabungan biasa. Tetapi depresiasi rupiah bisa jadi tantangan.

  • Biaya tinggi, kurang transparan.
  • Kinerja sering di bawah indeks pasar.


2. USDt

Bagaimanapun juga dalam 5 tahun ini usd akan tetap menjadi mata uang terkuat di dunia. Dominasi akan berkurang, tetapi semua sistem keuangan masih bergantung ke USD


3. Emas atau XAUt

Ini alternatif yang menarik. Bisa pilih emas fisik, atau bisa mencoba alternatif emas digital XAU

  • Penyimpan nilai jangka panjang, tahan inflasi.
  • Kelangkaan fisik (meski ada penemuan cadangan baru).
  • Sulit dibawa lintas batas.
  • Risiko penyitaan fisik.


4. Saham dividen atau saham perusahaan emas

Di Indonesia kita masih bisa merasakan dividen saham sekitar 10-15% per tahun dari saham tambang ataupun saham perbankan (tapi yg syariah masih terbatas)

Saham dividen indonesia : ITMG, PTBA, GEMS, ADRO,

EFT US : SPY, QQQ, VTI (dividen : FDVV, SCHD, DGRO)

  • Pertumbuhan tinggi (di sektor AI).
  • Likuiditas tinggi.
  • Valuasi tinggi (P/E ratio 35+ untuk Nvidia).
  • Risiko persaingan dan perubahan regulasi.
  • Diversifikasi, likuiditas, dan akses mudah.
  • Biaya rendah (ETF seperti SPY).

  • Dominasi "Magnificent 7" (Apple, Microsoft, dll.) yang berisiko overvalued.

Saham perusahaan emas US : NEM, ARM, KGC, GOLD, AU


5. Property yang menghasilkan (kontrakan, kosan, sewaan)

Kekurangan dari investasi ini adalah nilainya besar, katakan 300 juta sampai 1 milyar, dan tidak liquid.

  • Leverage murah, kebutuhan pasar stabil.
  • Perlindungan inflasi.
  • Modal besar, kerja manajemen properti.
  • Risiko lokasi dan likuiditas rendah.

Diperkirakan kita kita hanya punya waktu 426 hari, dari ATH sampai buy next cycle, rasanya properti tidak cocok dan kita coret saja.


6. Rental mobil, mesin, alat kerja

Ini cukup menarik, tetapi perlu mencari pengelola bisnisnya yang professional dan amanah.

Hasil sewa ini, sebagian besar diputar ke bisnis lagi, lalu sebagian segera diamankan ke XAUt ataupun ke reksadana pasar uang saja.

.


.


Ada ide apa lagi?

Untuk BTC sendiri kita akan pisahkan sebagian di cold wallet.

Dimana kita exit? 

Cek : https://trakteer.id/annasahmad/showcase


.

.

Lalu November 2026 bisa mulai beli lagi....

Atau ketika harga sudah mulai terdiskon 50-70% dari ATH di 2025

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BTC - Yuk Koreksi Dulu

Berapa modal yang diperlukan buat tercapai financial freedom?

3 Strategy Mengambil Profit dari "Capital Gain" BTC