Saham Indonesia apa cocok untuk buy and hold?
Hari ini menyimak pemapapar di podcast overpost :
https://www.youtube.com/watch?v=LVadaVwI1bw
.
Hal yang menarik adalah ketika investasi kita perlu mengenali dengan baik pola-pola yang terjadi dalam asset tersebut.
Misal di saham Indonesia, polanya adalah commodity.
Sehingga kurang cocok untuk buy and hold dalam jangka panjang (puluhan tahun)
Sehingga pendekatannya lebih ke trading jangka panjang saja.
Pola komoditas seperti batu bara, nikel, minyak, emas, CPO, dll... sangat terpengaruh oleh supply and demand. Ketika demand naik, maka harga akan naik, dan perlu waktu agar supply baru tercipta. Di satu titik nanti, supply sudah mulai mass pro, eh demand dan marketnya bisa jadi sudah berubah.
Ini pola-pola yang perlu dikenali investor di saham indonesia.
.
Saya pribadi alokasi "dana pensiun" sangat teralokasi pada saham batubara.
cek : https://ceritafinancialfreedom.blogspot.com/2024/05/berapa-modal-yang-diperlukan-buat.html
Ya, karena saham itu yang memberikan dividen yang sangat gurih dalam beberapa tahun terakhir ini. Tapi saya pribadi belajar, dan juga merasakan, adanya penurunan yang sangat signifikan ketika ada isu penurunan harga batubara, energi hijau, termasuk juga kebijakan untuk pembatasan emisi karbon di masa depan.
.
Strategy yang paling masuk akal, adalah cari waktu tepat (bisa tahunan) untuk masuk ketika harga saham komoditi itu crash!!!
Perlu mengenali dengan tepat tentang MOMENTUM.
Value itu perlu waktu yang lama, 3, 4, 7 tahun..... untuk bisa tahu benar atau salah-nya. Kelamaan.
.
Sehingga bisa jadi sekarang pola investasi yang tepat adalah mengenali :
4. Fundamental
3. Quantitatif (money flow, bandar)
2. Liquidity
1. Entry time, momentum ( saat crash? )
.
.
keep explore
keep learning
and
have fun!
Komentar
Posting Komentar