Review Buku : the opposite of spoiled

The opposite of spoiled

Lawan Kata Dari Manja.... ?

.

Ini adalah judul buku tentang bagaimana memulai pendidikan tentang uang di keluarga, rumah, sekolah, dan komunitas. Tentu ini sangat menarik, terutama untuk keluarga kelas menengah dengan penghasilan pertahun 100-200jt.

Karena bisa jadi keluarga ini adalah transisi menuju keluarga yang "nyaman" hidupnya, yang dimulai dengan kerja keras, belajar, atau membangun bisnis dari kecil.

Jika kamu termasuk, silahkan coba berbagai tips buat anak-anak sejak dini. Bisa jadi orang tua kita tidak sempat mengajari kita secara langsung tentang ini. Mungkin hanya sesekali saja dan tidak benar-benar memberikan konsep yang jelas karena memang urusan uang seringkali dianggap tabu. 


beberapa hal penting yang bisa didapat dari buku ini :

Definisikan "Cukup" : cek di https://annasahmad.com

Mulailah dengan mengidentifikasi apa yang Anda nilai dalam kehidupan Anda.

Tinjau laporan kartu kredit atau debit Anda untuk melihat pola pengeluaran dan apa yang nilainya bagi Anda.

Pertimbangkan kategori pengeluaran mana yang memberikan kebahagiaan yang sebenarnya, dan mana yang mungkin hanya menjadi pemborosan.

Prioritaskan Pengalaman atas Barang

Tanyakan pada diri sendiri apakah pengalaman atau kepemilikan barang yang lebih penting bagi Anda.

Sesuaikan kebiasaan pengeluaran Anda agar sesuai dengan prioritas Anda, misalnya, mungkin Anda lebih suka menghabiskan uang untuk liburan daripada untuk membeli barang-barang materi.

Buat Rencana Pengeluaran yang Masuk Akal

Tetapkan batasan pengeluaran yang masuk akal dan konsisten untuk diri sendiri dan keluarga.

Jelaskan pada anak-anak mengenai rencana pengeluaran dan mengapa ada batasan tertentu.

Latih Kemandirian Finansial pada Anak-Anak

Ajarkan anak-anak tentang pentingnya pengelolaan uang dan pembuatan keputusan keuangan yang bijak.

Berikan mereka pengalaman langsung dalam mengatur uang mereka sendiri, misalnya, melalui pemberian uang saku dengan batasan tertentu.

Bersikap Jujur dan Terbuka

Diskusikan dengan anak-anak mengenai keputusan keuangan keluarga dan nilai-nilai yang mendasarinya.

Terbuka dengan anak-anak tentang keterbatasan keuangan dan alasan di balik keputusan pengeluaran.

Kembangkan Keterampilan Finansial

Ajarkan anak-anak tentang pentingnya mengatur anggaran, menabung, dan berinvestasi.

Libatkan mereka dalam pembicaraan tentang keputusan keuangan sehari-hari dan beri mereka kesempatan untuk belajar dari pengalaman tersebut.

Perhatikan Pola Pengeluaran

Tinjau kembali pola pengeluaran Anda secara berkala untuk memastikan bahwa mereka mencerminkan nilai-nilai Anda dan membawa kebahagiaan sejati.

Sesuaikan pola pengeluaran jika diperlukan untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik antara keinginan dan kebutuhan.


.

.


Daftar isi :

1 | Why We Need to Talk About Money : The responsibilities we never faced at their age and the power of real conversations

2 | How to Start the Money Conversations : Curiosity, lies, and the single best reply to every hard question about money (and sex and drugs)

3 | The Allowance Debates : Three jars, unpaid chores, and a whole lot of patience

4 | The Smartest Ways for Kids to Spend : The hours-of-fun-per-dollar test, Grandma Dana’s shopping ritual, and the importance of record-store pit stops

5 | Are We Raising Materialistic Kids? : The tooth fairy, the travel-team dilemma, and the making of a more modest school

6 | How to Talk About Giving : Narrating your way through gifts of $1, $1,000, and $1 million

7 | Why Kids Should Work : Lessons from farm work, mandatory tuition payments, and a unified theory of tin can redemption

8 | The Luckiest : Instilling gratitude, grace, and perspective in our sons and daughters

9 | How Much Is Enough? : All about trade-offs


.

Berikut adalah beberapa pelajaran penting dari buku "The Opposite of Spoiled" agar orang tua dapat mengajarkan ilmu tentang uang kepada anak yang mungkin tidak diajarkan disekolah :
 
 1. Mulailah Ngobrol Tentang Uang Sejak Dini: Tentu memperkenalkan konsep uang sejak dini itu baik. Ajak mereka diskusi, tanya, cari tahu apa pikiran dan perasaan mereka tentang uang. Tentu percakapan perlu disesuaikan dengan usia dan berkembang seiring pertumbuhan anak, bisa tema tentang tabungan, pengeluaran, keinginan, hutang, sedekah, dan filantropi.

2. Uang Saku Anak (Tunjangan) sebagai Alat Belajar: Apakah kamu memberikan uang saku sekolah anak? Ini adalah alat yang ampuh untuk mengajar anak-anak tentang pengelolaan uang. Uang saku bukanlah pembayaran untuk pekerjaan rumah, melainkan cara bagi anak-anak untuk belajar bagaimana mengelola uang secara mandiri.

 3. Ajarkan Nilai Uang: Anak-anak perlu paham bagaimana mendapatkan uang dengan bekerja dan berbisnis. Kenalkan tentang konsep ala tukar dan memberikan nilai tambah. Diskusikan tentang alasan orang tua bekerja ataupun berbisnis, lalu bagaimana keputusan dibuat mengenai pengeluaran, menabung, investasi dan penghematan uang keluarga. Tentunya ajarkan juga konsep yang mana yang halal dan yang mana haram. 

 4. Mendorong Menabung untuk Suatu Tujuan: Ajak anak-anak menetapkan tujuan menabung mengajarkan mereka kesabaran dan perencanaan. Anak-anak perlu merasakan kepuasan atas kegiatan menabung dan akhirnya membeli sesuatu yang benar-benar mereka inginkan. Latihlah untuk mampu menunda kesenengan dengan cara menabung misal uang saku ataupun uang hadiah THR

 5. Pentingnya Sedekah dan Berbagi: Tanamkan rasa filantropi dan keinginan untuk membantu sesama adalah hal yang penting. Anak-anak dapat didorong untuk menyumbangkan sebagian uang saku atau uang dari celengan mereka untuk tujuan yang mereka inginkan. 

 6. Menumbuhkan Etos Kerja: Ajak Anak untuk mulai bekerja ataupun berbisnis untuk menumbuhkan etos kerja yang kuat. Bekerja untuk mendapatkan uang, akan mengajarkan tanggung jawab, manajemen waktu, dan memahami nilai uang. 

 7. Pengeluaran Yang Bijak : Latih anak-anak untuk membuat keputusan pengeluaran yang bijaksana membantu mencegah impulsif dan membina hubungan yang sehat dengan uang. Mengenalkan mana keinginan, mana kebutuhan dan konsep tidak FOMO dalam melakukan pembelian.

 8. Literasi Keuangan: Kenalkan konsep keuangan modern seperti pinjaman, hutang, sewa, bunga, investasi, dan dampak utang, sangatlah penting. Kenalkan bertahap disesuaikan dengan usia dan pemahaman anak, sehingga menjadi landasan bagi pengambilan keputusan keuangan yang bertanggung jawab di masa dewasa.

 9. Transparansi Tentang Keuangan Keluarga: Di level tertentu perlu terbuka mengenai keuangan keluarga. Ini tidak berarti semua hal secara detail, melainkan mendiskusikan prinsip-prinsip umum (pemasukan - pengeluaran), keputusan, dan problem yang mungkin dihadapi sesuai dengan usia.

 10. Ciptakan Budaya Rasa Ingin Tahu dan Belajar: Memberikan pertanyaan dan diskusi tentang uang dapat menciptakan budaya belajar dan rasa ingin tahu.  Penting bagi anak-anak untuk merasa nyaman mengajukan pertanyaan dan mengungkapkan pikiran dan perasaan mereka tentang uang.

 11. Berikan Contoh dan Teladan: Ini adalah pelajaran yang paling kuat diberikan oleh orang tua. Anak-anak sangat jeli dan akan meniru sikap dan perilaku terhadap uang yang mereka lihat di rumah dan diluar rumah. Tunjukkan kebiasaan finansial yang bijaksana, sederhana, kemurahan hati, dan perspektif yang seimbang terhadap uang adalah kunci untuk membesarkan anak-anak yang cerdas dan kuat secara finansial.

.

Buku "The Opposite of Spoiled" memberikan metode praktis untuk mengintegrasikan pendidikan finansial ke dalam pola pengasuhan sehari-hari, yang bertujuan untuk menghasilkan tidak hanya generasi muda yang kompeten secara finansial, namun juga generasi muda yang penuh kasih sayang dan memiliki pemahaman yang kuat tentang peran uang dalam kehidupan mereka dan di dunia.

Selamat mencoba...

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BTC - Yuk Koreksi Dulu

Berapa modal yang diperlukan buat tercapai financial freedom?

Update proyeksi Juli 2025 emas dan IHSG (scheduled post)