Cara membangun watchlist
by itokireng
Ada beberapa pertanyaan, tidak hanya satu atau dua, mungkin belasan, inti dari pertanyaannya sama.. “Pak, Bagaimana bisa bapak punya “sense” di banyak saham?” Untuk Menanggapinya tentu bagi saya mudah, tapi sulit untuk bisa dipahami dengan mudah.
Di BEI saat ini ada 800++ pilihan saham yang ada, tidak mungkin saya bisa membaca seluruh laporan keuangan dan melihat satu persatu kondisi teknikal perusahaan. Maka yang bisa saya lakukan diawal adalah “FILTERING”. Proses FILTERING diawal ini sangatlah penting, kriteria FILTER lah yang mentukan sejauh mana dan sehebat apa return kita kedepannya. Dalam proses ini saya mengesampingkan teknikal, saya tidak peduli teknikalnya downtrend atau uptrend, yang saya fokuskan adalah Balance Sheet, Income Statement dan OCF FCF.
1. BALANCE SHEET
Di dalam Neraca / Balance Sheet setidaknya fokus awal saya akan melihat, Asset lancar / Hutang lancar, jika Cash yang ada tidak bisa menutupi Short Debt, saya akan lgsg coret dr universe saya. Not a good sign untuk main long game. Nextnya saya akan Cek valuasi menggunakan EV/EBIT jika EV/EBIT dibawah 10 saya akan jadikan saham ini menjadi UNIVERSE awal, Next lagi, jika setelah saya cek ada bberapa asset non liquid yang bisa dijadikan asset play, seperti BSDE dengan persediaan dan tanahnya, atau BUKA & TUGU dengan akun investasi dan surat berharganya, maka saya akan jadikan bbrp saham ini jadi WATCHLIST UTAMA. Aset play seperti ajaran Oppa Lynch yang dipakai only Balance Sheet ya, Balance Sheet sehat tidak aneh aneh. Contoh aneh aneh adalah DUCK dengan cash jumbonya tapi punya piutang jumbo jg, pdhal emiten restoran? Jadi tetap hati hati.
Hati hati juga, karena banyak sekali yang belum paham penyajian laporan keuangan konsolidasian sehingga terjebak dalam Cash Per Share jumbo, contoh nyata di SMDR, meski terlihat cash per share SMDR jumbo tapi majority cashnya berada di SSL (anak usaha yang listing di Singapore), dengan kepemilikan yang hanya 65% artinya tidak semua Cash di dalam neraca SMDR itu milik SMDR, sama halnya dengan asset lain dan hutang lainnya. Ini berhubungan erat dengan Dividen yang akan disalurkan, karena secara nalar berfikirnya, SSL harus bagi dividen dulu agar SMDR sbagai induk bisa distribute dividen juga kepada kita investor di BEI. Kecuali SMDR mau cash out sendiri balance sheetnya.
Di laporan keuangan, silahkan cek bagian CLK 1 untuk melihat persentase kepemilikan, lihat juga jumlah Asetnya, signifikan atau tidak nilainya dengan Aset induk.
2. INCOME STATEMENT
- Topline Growth (Revenue Growth)
Fokus utama saya tetap ke Revenue Growth, misal saya kasih contoh saja, sekarang Cek SCMA, lihat pertumbuhannya Revenuenya dan Harga sahamnya, disini bisa jadi peluang turn around yang menarik, karena problem SCMA adalah beban dari VIDIO anak usahanya yang masih burn money, jika VIDIO bisa lebih efisien sudah tau kan dampaknya nanti bagaimana?
- Predicting Other Income
Bagian ini akan boost bottomline ketika nantinya terealisasikan, bottomline yang growth lebih dr 100% akan buat market FOMO, jika kita masuk sebelum terealisasikan dengan timing yang pas jelas kita one step than others, contohnya Keterbukaan Informasi dari PUDP yang jual tanah di Senopati, atau nanti APLN dengan tebusan obligasinya atau jagoan saya MEDC dengan AMMNnya.
Untuk topline growth saya akan filter setidaknya YoY tumbuh 10%. Jika menarik setelah saya baca LKnya saya akan masukkan ke Universe saya, stelah itu saya cek apa yang bisa membuat saham ini menarik lagi storynya.
3. CASHFLOW
Untuk bagian cashflow ini sebenarnya, watchlist lanjutan jika pertimbangan saya masuk more the 30% equity, setidaknya saya ada bbrp checklist yang harus dipenuhi, salah satunya capital allocation. Contoh perusahaan yang punya capital allocation yang baik adalah BIRD (bukan pompom)
Proses Filtering ini setidaknya juga harus memahami bisnis intinya, dengan pemahaman bisnis kita jadi tau dan paham sense kapan “turn around” dan “fast growth” akan terjadi, jadi “terkadang” tidak perlu menunggu waktu yang lama untuk bisa mendapatkan hasil dari investasi kita. Saya rekomendasikan bagi yang belum begitu paham baca laporan keuangan, silahkan baca buku analisa laporan keuangan dari Pak Joeliardi Sunendar atau Pak Parahita Irawan, setidaknya akan membantu narasi berfikir struktural proses membaca laporan keuangan kalian.
Komentar
Posting Komentar